mimpi ketinggalan bis

5unsur2 login - Oligarki Rusia Dipreteli, Inggris: Kroni Putin Tak Punya Tempat Sembunyi

2024-10-08 22:43:01

5unsur2 login,layangan kontes,5unsur2 login
JPNN.com » Internasional » Eropa » Oligarki Rusia Dipreteli, Inggris: Kroni Putin Tak Punya Tempat Sembunyi

Oligarki Rusia Dipreteli, Inggris: Kroni Putin Tak Punya Tempat Sembunyi

Jumat, 04 Maret 2022 – 05:55 WIB Oligarki Rusia Dipreteli, Inggris: Kroni Putin Tak Punya Tempat SembunyiFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comPemerintah Prancis menyita kapal pesiar Amore Vero milik bos Rosneft Igor Sechin, salah satu pengusaha Rusia yang dicap sebagai oligarki karena kedekatannya dengan Presiden Vladimir Putin. Foto: NICOLAS TUCAT / AFP

jpnn.com, PARIS - Amerika Serikat dan sekutunya terus merampas aset milik orang-orang terkaya Rusia di lingkaran Presiden Vladimir Putin sebagai sanksi atas invasi militer terhadap Ukraina.

Dilansir Reuters, Kamis (3/3), pihak berwenang Prancis telah menyita empat kapal kargo dan satu kapal pesiar mewah yang terkait dengan oligarki Rusia.

Salah satu yang disita adalah kapal pesiar Amore Vero (Cinta Sejati) milik bos Rosneft Igor Sechin, sekutu Putin yang masuk dalam daftar sanksi AS dan Uni Eropa.

Baca Juga:
  • Eks Dubes RI untuk Rusia Sebut Putin Tak Berniat Jajah Ukraina

Kapal mewah setinggi 88 meter itu tengah bersandar di pelabuhan Riviera La Ciotat saat petugas bea dan cukai datang untuk melakukan penyitaan.

"Terima kasih kepada petugas bea cukai Prancis yang memberlakukan sanksi Uni Eropa terhadap mereka yang dekat dengan pemerintah Rusia," kata Menteri Keuangan Bruno Le Maire.

Pihak kementerian mengatakan bahwa Amore Vero tiba di Prancis pada 3 Januari lalu dan dijadwalkan menjalani perbaikan sampai 1 April.

Baca Juga:
  • Joe Biden Merasa di Atas Angin, Simak Kalimatnya soal Vladimir Putin

Pihak bea cukai bergerak melakukan penyitaan setelah mendapat informasi kapal tersebut hendak dibawa berlayar meninggalkan wilayah perairan Prancis.

Seorang pejabat Prancis mengatakan sebanyak 510 orang bisa menjadi sasaran pembekuan aset di sana.