mimpi ketinggalan bis

andorra fc - Hampir 2 Bulan Berperang, Ukraina Baru Embargo Produk Rusia

2024-10-09 01:40:50

andorra fc,surf karang nini,andorra fc
JPNN.com » Internasional » Eropa » Hampir 2 Bulan Berperang, Ukraina Baru Embargo Produk Rusia

Hampir 2 Bulan Berperang, Ukraina Baru Embargo Produk Rusia

Senin, 11 April 2022 – 01:53 WIB Hampir 2 Bulan Berperang, Ukraina Baru Embargo Produk RusiaFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comRusia menginvasi Ukraina. Ilustrasi: Sultan Amanda/JPNN.com

jpnn.com, KIEV - Ukraina melarang semua impor dari Rusia dan menyerukan kepada negara-negara lain untuk mengikuti langkahnya dengan memberlakukan sanksi ekonomi yang lebih keras lagi terhadap Moskow.

"Hari ini secara resmi kami mengumumkan penghentian sepenuhnya perdagangan barang-barang dengan negara agresor," tulis Menteri Perekonomian Yulia Svyrydenko di laman Facebook miliknya, Sabtu.

"Mulai saat ini, tidak akan ada lagi produk dari Federasi Rusia yang diimpor ke wilayah negara kami," katanya.

Baca Juga:
  • Kunjungi Indonesia, Menlu Kanada Bakal Bahas Isu Rusia Vs Ukraina

Rusia adalah salah satu mitra dagang utama Ukraina sebelum perang dengan nilai tahunan sekitar 6 miliar dolar AS (Rp 86,22 triliun).

Sejak awal invasi Rusia di Ukraina pada 24 Februari, pertukaran barang dan jasa antara kedua negara bertetangga itu hampir nihil, dan pengumuman pada Sabtu menegaskan kebijakan tersebut menjadi sebuah ketentuan hukum.

"Musuh ini tidak akan bisa lagi menerima dana dari kami karena kami akan terus mengurangi semua potensi yang ada bagi mereka untuk membiayai perang," kata Svyrydenko.

Baca Juga:
  • Rusia Siap Mendamaikan Armenia dan Azerbaijan

"Langkah ini bisa dicontoh oleh mitra Barat kami dan mendorong mereka untuk memperkuat sanksi terhadap Rusia, termasuk penerapan embargo energi dan isolasi terhadap semua bank Rusia," katanya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berulang kali menyerukan Barat untuk memboikot ekspor minyak dan lainnya dari Rusia dan menghentikan semua ekspor ke Rusia sebagai balasan atas invasi militernya.