mimpi ketinggalan bis

mistik 9 togel - Ditjen Hortikultura Dorong Pertanian Ramah Lingkungan Melalui Pengendalian Hama Terpadu

2024-10-06 18:20:56

mistik 9 togel,cara beli cip,mistik 9 togel
JPNN.com » Ekonomi » Makro » Ditjen Hortikultura Dorong Pertanian Ramah Lingkungan Melalui Pengendalian Hama Terpadu

Ditjen Hortikultura Dorong Pertanian Ramah Lingkungan Melalui Pengendalian Hama Terpadu

Sabtu, 25 November 2023 – 18:37 WIB Ditjen Hortikultura Dorong Pertanian Ramah Lingkungan Melalui Pengendalian Hama TerpaduFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comPanen cabai di Kelompok Tani Taruna Tani Mulyo di Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul. Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, BANTUL - Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan terus memimpin gerakan untuk mempromosikan pertanian ramah lingkungan.

Salah satu langkah kunci dalam arah keberlanjutan ini adalah Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT).

Berfokus pada peningkatan pengetahuan petani dalam hal keberlanjutan, PPHT bertujuan melatih mereka dalam analisis agroekosistem dan pengambilan keputusan terkait pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Baca Juga:
  • Bimtek Hortikultura Membawa Harapan Baru Bagi Petani di Desa

Di tengah upaya ini, hasil positif terlihat dalam panen cabai di Kelompok Tani Taruna Tani Mulyo di Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul.

Direktur Perlindungan Hortikultura Jekvy Hendra menyampaikan kolaborasi dengan IPB dalam PPHT cabai menghasilkan budidaya cabai yang tinggi produksi dan bebas pestisida melalui teknologi mikroba intensif.

"Ini tidak hanya efektif dalam mengendalikan OPT, tetapi juga meningkatkan kualitas dan keamanan konsumsi cabai," kata Jekvy dalam keterangannya, Sabtu (25/11).

Baca Juga:
  • Kementan Dorong Peningkatan Produksi Bawang Putih Melalui Wajib Tanam & Produksi

Bonjok Istiaji dari Institut Pertanian Bogor menegaskan komitmen IPB untuk mendampingi petani.

"IPB terus berupaya mendukung petani dengan penerapan teknologi mikroba intensif, seperti Trichoderma harzianum, PGPR, Cendawan endofit, Lecanicillum lecani, dan Rhodotorula minuta," kata Bojok Istiaji.