mimpi ketinggalan bis

trik menang togel 4d tiap hari - Review Film: My Boo

2024-10-09 00:39:43

trik menang togel 4d tiap hari,90nowgoal,trik menang togel 4d tiap hariJakarta, CNN Indonesia--

My Boo menjadi salah satu film terbaru yang sangat saya rekomendasikan bagi pencinta romcom, terutama penggemar film Thailand. Film ini mengeksekusi kisah romantis dan komedinya amat baik meski memiliki premise serupa dengan banyak film lainnya.

Film terbaru garapan sutradara S Khomkrit Treewimol ini menceritakan percintaan manusia dengan hantu atau makhluk halus yang sering digarap sineas Thailand, termasuk Nang Nak yang juga hasil arahan S Khomkrit.

Lihat Juga :
Alasan Jurassic World Dapat Peringatan Jelang Syuting di Thailand

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, My Boo benar-benar berbeda dengan film-film tersebut karena fokus mengeksplorasi kisah cinta serta unsur komedi, baik yang receh hingga slapstick, dalam plotnya.

Tak butuh waktu lama bagi penonton untuk bisa tertawa bahkan terbahak-bahak saat menonton film tersebut. Sejak awal, kelucuan sudah dihadirkan lewat karakter-karakter pendukung di sekitar Joe (Gee Sutthirak).

[Gambas:Video CNN]



Tingkat komedi bertambah ketika Joe mulai banyak beraktivitas di rumah berhantu dan terpikir membangun usaha rumah hantu yang melibatkan langsung dedemit penunggu di sana, Anong (Bow Maylada Susri) dan dua asisten rumah tangganya.

Harus diakui, sebagian besar tawa hadir berkat aksi-aksi receh dari para karakter pendukung, seperti dua ART Anong, yakni Thong Gon dan Thong Yip, hingga tetua di sana, yakni Paman Pom (Na Phuang Chernyim).

Tanpa disangka, puncak komedi juga hadir lewat interaksi nyeleneh Joe dengan Kong (Timethai Dharmthai Plangsilp) yang berhasil membuat penonton satu studio terpingkal bersama-sama.

Film Thailand My Boo (2024). (Karman Line/Jungka via YouTube)Review My Boo: Unsur komedi film ini konsisten menghibur penonton melalui aksi-aksi nyeleneh para pemeran pendukung. (Karman Line/Jungka via YouTube)
Film Thailand My Boo (2024). (Karman Line/Jungka via YouTube)Review My Boo: Puncak komedi film ini tanpa disangka muncul saat Timethai Dharmthai sebagai Kong membantu percintaan Gee Sutthirak sebagai Joe. (Karman Line/Jungka via YouTube)

Selain komedi, drama serta romantisme makhluk beda dunia itu dikembangkan mendalam dan runut, mulai dari pertemuan pertama, awal jatuh hati, PDKT, cemburu dengan masa lalu, hingga cara manusia dan hantu bisa bersama.

Kisah itu didukung akting dan chemistryciamik Gee Sutthirak dan Bow Maylada yang bisa membuat penonton mendukung manusia dan hantu untuk bersatu, ketimbang sesama manusia. Ditambah lagi soundtrack dengan lirik yang menggambarkan cerita mereka.

Lanjut ke sebelah...

Pengembangan perjalanan cinta yang manis, menggemaskan, dan sedikit menyentuh itu menjadi kekuatan utama, tapi juga catatan bagi film ini.

Seiring penceritaan tersebut, penulis sebenarnya juga mulai memasukkan unsur supernatural dan sedikit misteri dalam jalan cerita.

Lihat Juga :
Pat Boonnitipat, Sutradara Film Grandma yang Laris di Indonesia

My Boo secara berulang menaruh petunjuk yang menjadi problem cerita dalam beberapa adegan. Tapi, petunjuk itu seperti dilupakan, dan langsung dipecahkan beberapa menit sebelum film berakhir.

Padahal, pemecahan misteri yang mengalir bisa menjadi cara membuat plot semakin kompleks dan lebih berwarna untuk film berdurasi 2 jam itu.

Cara penceritaan seperti itu berpotensi membuat penonton berasumsi sendiri tentang akhir misteri yang sesungguhnya membuat Joe dan Anong bisa bertemu di rumah tersebut.

[Gambas:Video CNN]



REVIEW FILM THAILAND
  • Review Film: Death Whisperer
  • Review Film: Not Friends
  • Review Film: How To Make Millions Before Grandma Dies

Kondisi itu pula membuat My Boo jadi terasa panjang. Saat penonton merasa misteri harusnya mulai dipecahkan atau memasuki babak falling action, film itu malah memperkenalkan permasalahan baru bagi percintaan karakter utama.

Namun, itu menjadi satu-satunya catatan bagi film ini. Di sisi lain, tim kreatif memastikan semua yang ditampilkan di awal terhubung hingga akhir, termasuk pekerjaan Joe yang berhasil mendatangkan unsur drama nan menyentuh di akhir film.

Salah satu yang juga menarik disoroti adalah cara tim kreatif menjadikan roh gentayangan sebagai idola atau setidaknya seperti manusia melalui bisnis lain yang dibangun di sekitar rumah hantu tersebut.

Pada akhirnya, hal-hal itu yang membuat My Boo menjadi sebuah tontonan yang tetap terasa segar, sangat menghibur, dan menyenangkan walau memiliki premise serupa dengan banyak film lainnya.

Film Thailand My Boo (2024). (Karman Line/Jungka via YouTube)Review My Boo: Chemistry Gee Sutthirak dan Bow Maylada menyempurnakan kisah manis percintaan manusia dan hantu. (Karman Line/Jungka via YouTube)

Romantisme dan drama para karakter begitu kuat, dan komedi yang konsisten lucu dari awal sejak akhir menjadi kekuatan utama film ini.

Sebagai catatan, ada adegan kekerasan yang mungkin bisa mengganggu penonton. My Boo ditujukan untuk penonton berusia 17 tahun ke atas.

My Boo tayang sejak 19 Juni di bioskop Indonesia.

[Gambas:Youtube]