mimpi ketinggalan bis

angka jitu jepang hari ini - Viral GarudaBiru Jadi Simbol Protes Publik atas Revisi UU Pilkada

2024-10-06 15:35:16

angka jitu jepang hari ini,live score indonesia vs thailand malam ini,angka jitu jepang hari ini
Viral! #GarudaBiru Jadi Simbol Protes Publik atas Revisi UU Pilkada  
Media sosial dihebohkan dengan gambar burung Garuda berwarna biru tua bertuliskan “Peringatan Darurat”, yang menjadi simbol protes publik terhadap kondisi demokrasi Indonesia. (Media sosial X)

LINIMASA media sosial dihebohkan dengan kemunculan gambar burung Garuda berwarna biru tua dengan tulisan “Peringatan Darurat”. Simbol negara yang biasanya identik dengan warna merah dan emas ini, kini disulap menjadi representasi kekhawatiran publik terhadap kondisi demokrasi Indonesia.

Hashtag #PeringatanDarurat bahkan menduduki puncak trending topik di Twitter pada Rabu (21/8) sore. Lebih dari 40 ribu pengguna telah membahas isu ini, menunjukkan betapa besar perhatian masyarakat terhadap fenomena ini.

Apa Makna di Balik Garuda Biru?

Bagi banyak warganet, gambar Garuda biru dengan tulisan “Peringatan Darurat” bukanlah sekadar gambar biasa. Simbol ini mengacu pada peringatan darurat yang biasa digunakan oleh pemerintah pada era orde baru, yang menandakan adanya ancaman serius terhadap keamanan dan ketertiban negara.

Baca juga : RUU Pilkada akan Disahkan di Rapat Paripurna Besok

Dengan menggunakan simbol yang sangat dikenal ini, warganet ingin menyampaikan pesan kuat bahwa demokrasi Indonesia sedang dalam keadaan darurat. Revisi Undang-Undang Pilkada yang dinilai mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi dianggap sebagai ancaman serius terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan.

Protes Atas Revisi UU Pilkada

Fenomena ini bermula dari keputusan Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang menyepakati revisi Undang-Undang Pilkada. Revisi tersebut secara efektif menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PPU-XXII/2024 yang membuka peluang bagi partai politik tanpa kursi di DPRD untuk mengajukan calon kepala daerah.

Banyak pihak menilai bahwa keputusan DPR ini akan memperkuat praktik politik dinasti dan menghambat partisipasi politik masyarakat. Akibatnya, muncullah gerakan #GarudaBiru sebagai bentuk protes terhadap langkah DPR tersebut.

Baca juga : Konten Kreator Diminta Sebarkan Narasi Positif  via Medsos

Akun-Akun Publik Bergabung

Gerakan ini semakin menguat dengan dukungan dari berbagai kalangan, termasuk tokoh publik. Akun kolaborasi @najwashihab, @matanajwa, dan @narasitv menjadi pelopor penyebaran gambar Garuda biru. Najwa Shihab dalam komentarnya menulis, “Hanya ada satu kata….”

Ungkapan singkat ini seolah menjadi representasi dari kekhawatiran banyak orang terhadap arah demokrasi Indonesia.

Pandji Pragiwaksono turut menyuarakan dukungannya melalui akun Twitter. Ia menulis, "Yang bilang 'Eh kenapa lo ikut2an? Itu kan pilihan elo' mending tutup mulut. Kita butuh sebanyak-banyaknya pasukan. Orang mau merapatkan barisan kok malah didorong menjauh? Mau menangin Bangsa atau mau menangin ego?" 

Baca juga : Baleg DPR Sepakat Bawa RUU Pilkada Ke Rapat Paripurna untuk Dijadikan UU

Dengan pernyataan tegas ini, Pandji mengajak masyarakat untuk bersatu dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi."

Tidak hanya di media sosial, protes ini juga memicu diskusi lebih luas di berbagai platform. Sejumlah pengamat politik dan aktivis turut menyuarakan keprihatinan mereka, menekankan bahwa keputusan DPR berpotensi memperburuk kualitas demokrasi di Indonesia. Beberapa bahkan menyarankan agar masyarakat bersiap untuk menghadapi masa-masa sulit jika revisi UU Pilkada ini benar-benar diterapkan.

Gerakan #GarudaBiru yang viral ini mencerminkan ketidakpuasan publik yang mendalam terhadap langkah DPR dalam merevisi Undang-Undang Pilkada. (Z-3)