mimpi ketinggalan bis

klsmen primerleague 2023 - Pj Gubernur Bali Prihatin Warganya Pemelihara Landak Jawa Diseret ke Pengadilan

2024-10-06 19:53:51

klsmen primerleague 2023,ratutogel alternatif,klsmen primerleague 2023
JPNN.com » Nasional » Hukum » Pj Gubernur Bali Prihatin Warganya Pemelihara Landak Jawa Diseret ke Pengadilan

Pj Gubernur Bali Prihatin Warganya Pemelihara Landak Jawa Diseret ke Pengadilan

Rabu, 11 September 2024 – 08:44 WIB Pj Gubernur Bali Prihatin Warganya Pemelihara Landak Jawa Diseret ke PengadilanFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comArsip foto I Nyoman Sukena (38) menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali. ANTARA/Rolandus Nampu

jpnn.com - Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya prihatin atas kasus seorang warganya, I Nyoman Sukena yang ditahan dan diseret ke pengadilan lantaran memelihara hewan dilindungi, landak Jawa (hystrix javanica).

Namun, dia menghormati proses hukum yang kini sedang berjalan di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Bali.

"Ini persoalan hukum. Kami tentu prihatin persoalan itu terjadi,” kata Mahendra Jaya saat meninjau atlet Bali bertanding di PON XXI, Banda Aceh, Selasa (10/9/2024).

Baca Juga:
  • Tak Setuju Pria Pemelihara Landak Jawa di Bali Dipenjara, Sahroni: Cukup Diberi Peringatan

Mahendra mengaku mengikuti perkembangan kasus tersebut setelah viral di media sosial dan menjadi pemberitaan media nasional.

Walakin, dia belum memberikan kepastian apakah akan memberikan bantuan hukum kepada warga yang bernama Nyoman Sukena itu.

"Saya mengikuti proses itu. Kami lihat dulu,” ucapnya.

Baca Juga:
  • Rieke Minta Keadilan untuk Nyoman Sukena, Singgung Kasus Toni Tamsil dan Nurul Ghufron KPK

Sebelumnya, seorang warga dari Desa Bongkasa Pertiwi, Kabupaten Badung, Bali, Nyoman Sukena ditangkap Polda Bali pada 4 Maret 2024 atas laporan masyarakat soal tindakannya memelihara landak Jawa, satwa dilindungi.

Sukena yang bekerja sebagai peternak ayam itu didakwa melanggar Pasal 21 Ayat 2 a Juncto Pasal 40 Ayat 2 UU RI Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (KSDA-HE) dan terancam hukuman lima tahun penjara.