mimpi ketinggalan bis

erek erek mimpi banjir - Ungkap Borok Militer Rusia, Jurnalis Investigasi Diburu Rezim Putin

2024-10-09 02:59:20

erek erek mimpi banjir,kode alam 01,erek erek mimpi banjir
JPNN.com » Internasional » Eropa » Ungkap Borok Militer Rusia, Jurnalis Investigasi Diburu Rezim Putin

Ungkap Borok Militer Rusia, Jurnalis Investigasi Diburu Rezim Putin

Selasa, 07 Juni 2022 – 17:19 WIB Ungkap Borok Militer Rusia, Jurnalis Investigasi Diburu Rezim PutinFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comTentara Rusia berbaris di Lapangan Merah, Moscow, pada Mei 2021 lalu. Foto: KIRILL KUDRYAVTSEV / AFP

jpnn.com, MOSKOW - Jurnalis investigasi Andrei Soldatov pada Senin (6/6) mengatakan bahwa pihak berwenang Rusia telah menempatkannya dalam daftar buronan dan membekukan rekening banknya.

Soldatov adalah jurnalis yang dikenal karena liputannya tentang badan-badan keamanan Rusia.

Soldatov, yang ikut mendirikan situs Agentura.ru, menulis di Twitter, "Senin saya: rekening saya di bank-bank Rusia ditahan, ditambah saya ditempatkan di daftar buronan Rusia."

Baca Juga:
  • Invasi ke Ukraina Menyengsarakan Warga Rusia, Stok Bir Sangat Suram

Situs Kementerian Dalam Negeri mencantumkan Soldatov, yang tidak dapat dihubungi melalui telepon, sebagai buronan berdasarkan pasal undang-undang hukum pidana yang tidak ditentukan.

Dalam posting terpisah di platform pesan Telegram, Soldatov menulis bahwa kasus yang dikenakan terhadapnya telah diajukan dengan cara yang mirip dengan dua jurnalis yang dituduh menyebarkan "informasi palsu" tentang operasi militer Moskow di Ukraina.

"Kami mengklarifikasi detailnya," tulis Soldatov.

Baca Juga:
  • Ukraina Tuduh 600 Warga Rusia Lakukan Kejahatan Perang
  • Rusia dan Ukraina Bakal Hadir di G20, Pengamat: Indonesia Bisa Menjadi Fasilitator

Beberapa hari setelah mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari, Pemerintah Rusia mengeluarkan undang-undang yang memberikan hukuman penjara hingga 15 tahun bagi mereka yang sengaja menyebarkan berita "palsu" tentang militer Rusia.

Perang di Ukraina telah menewaskan ribuan orang, meratakan kota-kota dan membuat 14 juta orang mengungsi.(ant/dil/jpnn)