mimpi ketinggalan bis

76 erek erek - Uni Eropa Tuding Rusia Gunakan Kelaparan Sebagai Senjata

2024-10-08 22:33:11

76 erek erek,togel 188,76 erek erek
JPNN.com » Internasional » Eropa » Uni Eropa Tuding Rusia Gunakan Kelaparan Sebagai Senjata

Uni Eropa Tuding Rusia Gunakan Kelaparan Sebagai Senjata

Rabu, 02 November 2022 – 01:55 WIB Uni Eropa Tuding Rusia Gunakan Kelaparan Sebagai SenjataFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comBiji-biji gandum ditempatkan di atas bendera Ukraina dan Rusia dalam gambar ilustrasi yang dibuat pada 9 Mei 2022. Foto: ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/as

jpnn.com, BRUSSELS - Uni Eropa (EU) mengutuk keputusan Rusia yang menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan Laut Hitam guna melanjutkan ekspor gandum dan biji-bijian lainnya dari Ukraina.

"Keputusan Rusia yang tidak dapat dibenarkan untuk menangguhkan partisipasinya dalam inisiatif biji-bijian Laut Hitam PBB, menghalangi ekspor biji-bijian yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi krisis pangan global," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri EU Josep Borrell dalam sebuah pernyataan, Senin (31/10).

Borrell mengatakan perjanjian penting itu telah membuat perbedaan signifikan dengan membawa lebih dari 9 juta ton biji-bijian dan bahan pangan ke pasar global serta negara-negara yang membutuhkan.

Baca Juga:
  • Sentimen Anti-Rusia Muncul Menjelang KTT G20, Indonesia Diminta Tak Undang Pembunuh

"Tindakan sengaja Rusia, termasuk menghancurkan stok, mengganggu produksi, dan memberlakukan pembatasan kuota pada ekspor bahan makanan dan pupuknya sendiri telah memperburuk krisis ketahanan pangan global," kata Borrell.

Menuding Rusia menggunakan pangan dan kelaparan sebagai senjata, Borrell mendesak Moskow untuk membatalkan keputusannya dan segera melanjutkan kembali perannya dalam kesepakatan Laut Hitam.

“Uni Eropa sangat mendukung seruan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk perpanjangan inisiatif di luar periode saat ini yang berakhir pada November,” kata dia.

Baca Juga:
  • Paksa Warga Jadi Tentara, Rusia Dapat Tambahan Pasukan Sebegini

Pada Minggu (30/10), Turki, PBB, dan Ukraina menyetujui rencana pergerakan 16 kapal pengangkut gandum yang berada di perairan Turki.

Pusat Koordinasi Gabungan (JCC) yang berbasis di Istanbul, yang mengawasi pengiriman berdasarkan kesepakatan itu, mengatakan tiga delegasi yang mewakili elemen maritim Rusia, Turki, dan Ukraina juga setuju untuk melakukan inspeksi terhadap 40 kapal keluar pada Senin.