mimpi ketinggalan bis

kode alam kupu kupu masuk rumah - Urgensi Kebijakan Nasional untuk Pengendalian Genoderma pada Industri Sawit

2024-10-07 01:58:51

kode alam kupu kupu masuk rumah,ok play 77,kode alam kupu kupu masuk rumah
JPNN.com » Ekonomi » Industri » Urgensi Kebijakan Nasional untuk Pengendalian Genoderma pada Industri Sawit

Urgensi Kebijakan Nasional untuk Pengendalian Genoderma pada Industri Sawit

Kamis, 07 Maret 2024 – 04:28 WIB Urgensi Kebijakan Nasional untuk Pengendalian Genoderma pada Industri SawitFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comAcara 2nd Technical Meeting Roundtable Ganoderma Management (RGM). Foto: source for jpnn

jpnn.com, BOGOR - Para ahli dan pemangku kepentingan membahas dampak serangan Ganoderma pada industri sawit dan urgensi kebijakan nasional untuk pengendaliannya.

Pembahasan itu dilakukan pada acara 2nd Technical Meeting Roundtable Ganoderma Management (RGM) yang merupakan program kerja sama BPDPKS yang  diadakan di IPB Convention Center, Bogor.

Industri sawit merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia, memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan nasional melalui ekspor CPO.

Baca Juga:
  • Pemerintah Kaji Ulang Regulasi Penghambat Program Replanting Sawit Pekebun Rakyat

Namun, ancaman serius seperti serangan Ganoderma dapat merusak produksi dan mengancam keberlanjutan industri.

Penyakit busuk pangkal batang (BSR) yang disebabkan oleh Ganoderma telah menyebar luas, menurunkan produktivitas hingga 50% dan merugikan ekonomi nasional.

Penting bagi para pemangku kepentingan untuk mengambil langkah strategis dalam pengelolaan dan penelitian guna memastikan keberlanjutan industri sawit Indonesia.

Baca Juga:
  • Pemerintah Akan Tingkatkan Dana Replanting Sawit Menjadi Rp 60 Juta per Hektare

Founder dan Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) Tungkot Sipayung menekankan, Indonesia dan minyak sawit dapat terus menjadi pemimpin pasar minyak nabati.

"Namun, ini tergantung pada bagaimana kita mengelola tantangan seperti penurunan citra, substitusi produk, perubahan iklim, dan serangan Ganoderma," kata Tungkot Sipayung.