mimpi ketinggalan bis

imcbet - Heboh Skandal Demurrage Bapanas

2024-10-07 01:47:34

imcbet,goyang toto,imcbet
JPNN.com » Nasional » Humaniora » Heboh Skandal Demurrage Bapanas-Bulog, Megawati Imbau Jangan Mengandalkan Impor Beras

Heboh Skandal Demurrage Bapanas-Bulog, Megawati Imbau Jangan Mengandalkan Impor Beras

Rabu, 31 Juli 2024 – 10:29 WIB Heboh Skandal Demurrage Bapanas-Bulog, Megawati Imbau Jangan Mengandalkan Impor BerasFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comImpor beras bikin harga di Singapura murah. lustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri secara tegas bicara agar negara untuk tidak lagi mengandalkan impor beras di tengah ancaman perubahan iklim.

Pesan Megawati untuk tidak lagi mengandalkan impor beras juga sejalan dengan ramainya skandal demurrage impor beras sebesar Rp 294, 5 miliar yang menyeret nama Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi.

“Negara yang importnya atau eksport beras itu juga ketar-ketir, jadi mereka kemungkinan mungkin tahan karena buat negara mereka. Nah kita terus mencarinya kemana,” kata Megawati dikutip, Rabu (31/7).

Baca Juga:
  • Bulog Tersandung Skandal Demurrage, Oligarki Dinilai Kendalikan Sistem Impor

Megawati mengingatkan kepada semua pihak agar dapat fokus mewujudkan kedaulatan pangan dan menjadi lumbung beras.

Presiden ke-5 RI tersebut juga menyebut negara harus dapat fokus mengurus pangan dan beras agar tidak lagi sekedar mengandalkan impor.

Sejalan dengan Megawati, Direktur lembaga kajian Next Policy, Yusuf Wibisono mengkritisi impor beras besar-besaran yang digaungkan-gaungkan oleh pemerintah.

Baca Juga:
  • Harga Beras Tinggi di Tengah Skandal Demurrage, Bulog-Bapanas Dinilai Tidak Prorakyat

Yusuf menyoroti menurunya, produksi nasional beras dari Januari - Juli 2024 yang diperkirakan anjlok hingga 13,3% atau setara 2,47 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

“Jatuhnya produksi beras nasional di semester pertama 2024 ini menguatkan kecenderungan penurunan kapasitas produksi beras nasional dalam enam tahun terakhir,” ujar Yusuf.