mimpi ketinggalan bis

keluaran sdy lengkap - RIP Mikhail Gorbachev, Pemersatu Timur dan Barat yang Gagal Menyatukan Negara Sendiri

2024-10-08 20:24:53

keluaran sdy lengkap,panen138slot,keluaran sdy lengkap
JPNN.com » Internasional » Eropa » RIP Mikhail Gorbachev, Pemersatu Timur dan Barat yang Gagal Menyatukan Negara Sendiri

RIP Mikhail Gorbachev, Pemersatu Timur dan Barat yang Gagal Menyatukan Negara Sendiri

Rabu, 31 Agustus 2022 – 16:08 WIB RIP Mikhail Gorbachev, Pemersatu Timur dan Barat yang Gagal Menyatukan Negara SendiriFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comMantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev wafat dalam usia 91 tahun pada Selasa (30/8). Foto: ANTARA/ItarTass

jpnn.com, MOSKOW - Mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev wafat dalam usia 91 tahun pada Selasa (30/8), demikian kantor-kantor berita Rusia melaporkan.

Gorbachev mengakhiri Perang Dingin tanpa pertumpahan darah tetapi gagal mencegah runtuhnya Uni Soviet.

Di bawah kepemimpinannya, Uni Soviet mencapai kesepakatan pengurangan senjata dengan Amerika Serikat dan kemitraan dengan kekuatan Barat.

Baca Juga:
  • Putin Tak Hiraukan Seruan Gorbachev

Kesepakatan itu mengakhiri kebijakan Tirai Besi yang memisahkan negara-negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua dan membawa reunifikasi Jerman.

"Mikhail Gorbachev berpulang malam ini setelah mengidap penyakit menahun yang serius," kata kantor berita Interfax, mengutip pernyataan dari Rumah Sakit Klinik Pusat Rusia.

Gorbachev akan dimakamkan di Permakaman Novodevichy di Moskow, bersebelahan dengan istrinya Raisa, yang wafat pada tahun 1999, kata kantor berita Tass, mengutip seorang sumber yang dekat dengan keluarganya.

Baca Juga:
  • Sering Dilecehkan, SBY Diibaratkan Mikhail Gorbachev

Saat menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis Soviet pada tahun 1985, dia mulai merevitalisasi sistem dengan memperkenalkan kebebasan politik dan ekonomi secara terbatas. Akan tetapi, reformasinya itu berjalan di luar kendali.

Kebijakannya yang disebut glasnost (bebas berbicara) mendorong kemunculan kritik terhadap partai itu dan negara, sesuatu yang sebelumnya tidak terpikirkan.