mimpi ketinggalan bis

obat kuat murah di alfamart dan indomaret - 1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina: Menguak Hipokrisi Amerika

2024-10-08 22:00:59

obat kuat murah di alfamart dan indomaret,predaktor evan,obat kuat murah di alfamart dan indomaret
JPNN.com » Internasional » Eropa » 1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina: Menguak Hipokrisi Amerika

1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina: Menguak Hipokrisi Amerika

Jumat, 24 Februari 2023 – 17:00 WIB 1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina: Menguak Hipokrisi AmerikaFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comPresiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Kepresidenan Ukraina, Kiev, Senin (20/2). Foto: Evan Vucci / POOL / AFP

jpnn.com - Jumat, 24 Februari 2023, tepat setahun berkecamuk perang Rusia-Ukraina. Sepanjang 365 hari sejak Kremlin menginvasi negara jirannya itu, telah banyak korban berjatuhan dari kedua belah pihak.

Menurut The Wall Street Journal (2023) mengutip estimasi para pejabat Amerika Serikat, sudah lebih dari 200 ribu serdadu Rusia gugur dan terluka di medan laga Ukraina.

Jumlah korban tewas dan luka-luka di pihak militer Rusia itu diperkirakan terus meningkat seiring dengan peningkatan operasi ofensif mereka di timur Ukraina dalam upaya meraih momentum dalam perang ini (WSJ, 2023).

Baca Juga:
  • Dituduh Memasok Senjata ke Rusia, China Minta Amerika Mengaca

Bagaimana dengan Ukraina? Otoritas negara itu tidak mengeluarkan angka resmi namun kalangan Barat memperkirakan jumlah tentara Ukraina yang gugur dan luka-luka di medan pertempuran mencapai sekitar 100 ribu orang.

Perang besar yang pecah di Benua Eropa di saat dunia masih terseok-seok dalam upayanya bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat dampak perubahan iklim dan pandemi COVID-19 telah membawa nestapa bagi rakyat Ukraina.

Kotak Pandora

Baca Juga:
  • Ukraina Akui Peran Media Indonesia Membendung Propaganda Rusia

Namun di balik duka nestapa rakyat Ukraina itu, perang ini bak membuka kotak pandora ketidakadilan sistem global. Betapa tidak, konflik bersenjata ini telah membuka beragam persoalan global menyangkut ketidakadilan akut dalam tatanan dunia yang diatur, didikte, dan didominasi AS dan sekutunya.

Konflik bersenjata yang bermula dari keputusan Presiden Vladimir Putin menggelar apa yang disebutnya "operasi militer khusus" pada 24 Februari 2022 itu pun menguak standar ganda dan hipokrisi AS dan Uni Eropa.